Bunga kecil indah sejuk dimata

Jaadikan hidup kita seindah bunga ini, percantik hidupmu untuk mengharumkan orang di sekitarmu

Indahnya warna unggu membalut bunga ini

Balutlah kehidupan mu dengan kebaikan, itu membuatmu menjadi pribadi yang indah dan di segani banyak orang

Bunga Kuning segar terlihat ceria

Buatlah hari harimu indah dengan keceriaan yang engkau tebarkan di setiap insan

Bunga Putih nan Suci

Sucikanlah hatimu se suci bunga indah ini, buanglah sifat buruk yang ada dalam jiwa anda

Daun yang gugur bukan berarti mati

Kehidupan di warnai dengan peristiwa yang membuat kita kecewa, bangkitlah dah hiduplah kembali menyongsong hari esok

Jumat, 29 April 2016

TIGA KASIH KU


TIGA KASIH KU

Dalam ruang sempit dalam hamparan gelap yang menyayat, resah dan linglung, ku duduk di sudut ruangan menghindari sinar yang masuk dari ventilasi udara atas pojok kananku, kupandangi setiap sudut tak ada yang menarik untuk di ceritakan, hanya ventilasi udara yang bisa mengingatkan ku akan kejadian masa lampau ketika aku memiliki kekasih yang meninggalkan ku, dengan sayup ku bercerita dalam hati, “apalah guna kekasih bila tak bisa meredakan luka dan lara untuk menjalani hidup ini”  
Ku terkurung dalam pikiran yang entah tak berujung, menghela napas saja susah anggap ku.
“sedang apa yang ku lakukan disini” ku berteriak melepaskan risau dalam diriku.
“aku hanya ingin keluar dari sini” oh aku berfikir aku sudah gila, pilihan ku sendiri yang ingin di sini, ku tertawa keras dengan pikiran ku sendiri.
“hahaha bodoh kenapa aku memilih seperti ini” air mataku jatuh begitu saja dalam tawa ku.
            Ketika lelah, ku terbaring di sudut yang ku ceritakan tadi. Kemarin aku membayangkan kekasihku datang menjemput ku kembali dalam pelukan nya, aku sungguh ingat wajah nya sungguh-sungguh ingat, hal paling menarik dari wajahnya hanyalah matanya, mata penuh dengan kesedihan, memandang ku seperti berharap dan memohon kepadaku, memang dia memiliki riwayat hidup yang tidak begitu normal seperti hal nya seseorang hidup pada umumnya. Belaian nya masih terasa seperti dulu yang aku rasakan ketika kami jalan-jalan menuju tempat monumen perjuangan melepaskan hal yang membelit kebebasan kita pada dunia ini. Selalu ku dengar keluh kesah nya setiap dia bercerita kepadaku, aku terenyuh mendengarkan ceritanya ketika dia bilang “aku sudah bosan hidup seperti ini” dengan tetesan air mata yang jatuh mengalir begitu saja. Dan kalimat itu selalu membayangi ku ketika terucap janji untuk menjaga nya. Namun janji ini lepas karena ia hilang dalam hidupku, apakah benar janji itu lepas dari hidupku ? ku termenung apa yang harus aku lakukan sekarang dengan janji-janji yang sudah aku lontar kan, aku hanya tidak ingin menjadi orang yang munafik.
            Ketika malam datang waktu makan malam sudah datang, aku merayap mengambil makanan di atas piring dan menyantap nya perlahan, tak enak bila ku makan cepat seperti biasanya ketika aku ada dalam rumah tanpa ada gangguan pikiran seperti ini. Ada tahu dan tempe bacem dan sedikit kuah soto, makanan favorit ku, walau tak seenak warung soto langganan ku di kota tempat ku tinggal,
“apakah aku seorang yang kurang bersyukur ? apakah aku seorang yang tidak tau-menau tentang adanya Tuhan ? makanan seperti ini terkadang aku terlantar kan selalu marah kepada seorang bila rasanya tak seperti yang kuharapkan, sudah terlambat semuanya aku hanya seorang diri dan tak bisa lari dari hal seperti ini, dimana kasih ku yang dulu selalu mengajak ku keluar mencari makan ketika aku marah karena kelaparan” aku menangis dalam gelap hanya itu yang bisa membantuku.
Kenangan indah timbul ketika aku berusaha melihat keluar lewat ventilasi udara memandang bintang-bintang,  setiap aku memandang bintang aku teringat lagu Yiruma – river flowers in you lagu kesukaan mu, lagu itu selalu menggambarkan kehidupan mu yang selalu di lingkari kabut kesedihan, sebuah ketidakadilan, dan keharuan yang begitu mendalam.
“kenapa aku teringat oleh mu lagi ?? ” aku lari ke tempat dimana aku harus berada.
            Hembusan angin malam meniup lewat ventilasi udara menemaniku dalam setiap cerita sesalku dalam ruangan seperti ini, hari ini harus aku jadikan malam terindah dalam hidupku, ku ambil sebuah sendok dan aku menulis di tembok sebuah bait puisi karya Sapardi Ku ingin mencintaimu dengan sederhana puisi untuk kekasih ku yang hilang karena penguasa, malam ini aku harus lebih bermakna untuk kali aku hidup di dunia ini dan ku tulis AKU TAK PERNAH MATI.
           
  

  

Posted by: Djaloe Arief Pradibtya NordGren Updated at : 01.15