Bunga kecil indah sejuk dimata

Jaadikan hidup kita seindah bunga ini, percantik hidupmu untuk mengharumkan orang di sekitarmu

Indahnya warna unggu membalut bunga ini

Balutlah kehidupan mu dengan kebaikan, itu membuatmu menjadi pribadi yang indah dan di segani banyak orang

Bunga Kuning segar terlihat ceria

Buatlah hari harimu indah dengan keceriaan yang engkau tebarkan di setiap insan

Bunga Putih nan Suci

Sucikanlah hatimu se suci bunga indah ini, buanglah sifat buruk yang ada dalam jiwa anda

Daun yang gugur bukan berarti mati

Kehidupan di warnai dengan peristiwa yang membuat kita kecewa, bangkitlah dah hiduplah kembali menyongsong hari esok

Sabtu, 22 Maret 2014

Candi Cetho Desa Gumeng, kec Jenawi, Kabupaten Karanganyar



Candi Cetho, Kompleks bangunan candi cetho yang berlokasi di lereng barat Gunung Lawu, tepatnya di Desa Gumeng, Kecamatan Jenawi, Kabupaten Karanganyar, Propinsi Jawa Tengah ini memiliki ukuran panjang 190M dan Lebar 30M dan berada di ketinggian 1496M dari Permukaan air laut. 


Candi Cetho berlatar belakang agama Hindu, Pola halamanya berteras dengan susunan 13 teras meninggi ke arah puncak, bentuk bangunan berteras mirip dengan bentuk pundene berundak masa prasejarah.

Arca Garuda dan Kura-kura
diwujudkan dengan susunan batu di
 atas tanah membentuk kontur burung
yang sedang membentangkan sayap. 

Singkatan memet (angka tahun yang di gambarkan dengan bentuk binatang, tumbuhan, dan sebagainya), arca berupa tiga ekor katak, mimi, ketam, seekor belut dan tiga ekor kadal, menurut Bernet Kempres arca ketem, belut dan mimi merupakan sangkalan yang berbunyi welut (3) wiku (7) anahut (3) iku=mimi sehingga di temukan angka tahun 1373 saka atau 1451 M

Tahun Pendirian Dan Fungsi Candi Cetho
Prasasti dengan huruf Jawa kuno pada dinding gapura teras ke VII berbunyi "Pelling padamel irikang buku, tirtasunya hawakira ya hilang saka kalanya wiku goh anaut iku 1397", yang dapat di tafsirkan peringatan pendirian tempat peruwatan atau tempat untuk membebaskan dari kutukan dan didirikan tahun 1397 saka (1475 M).

Fungsi candi Cetho sebagai tempat ruwatan juga dapat dilihat melalui simbol-simbol dan mitologi yang ditampilkan oleh arca-arcanya. Mitologi yang disampaikan berupa cerita Samudramanthana dan Garudeya. sedangkan simbol penggambaran phallus dan Vagina dapat ditafsirkan sebagai lambang penciptaan atau dalam hal ini adalah kelahiran kembali setelah di bebaskan dari kutukan.

Potret Candi Cetho tahun 1928 






Riwayat Penelitian & Pemugaran
  • Candi Cetho pertama kali dikenal dari laporan penelitian Van der Vilis pada tahun 1942 yang kemudian penelitian dan pendokumentasian di lanjutkan oleh W.F Stuterheim, K,C. Crucq dan A.J. Bernet Kempers.
  • Riboet Darmosoetopo dkk pada tahun 1972 telah melengkapi hasil penelitian sebelumnya.
  • tahun 1975/1976 Sudjono Humardani melakukan pemugaran terhadap komles candi cetho dengan dasar "perkiraan" bukan pada kondisi asli. Dengan kata lain pemugaran tersebut tidak mengikuti ketentuan pemugaran cagar budaya yang benar.
  • 1982 Dinas Purbakala (sekarang Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala) meneliti dalam rangka rekonstruksi.


Arca-arca yang berwujud manusia belum dapat diidentifikasi satu persatu.
namun secara umum tidak menunjukkan ciri-ciri dewa-dewa tertentu.
barang kali arca-arca ini perwujudan tokoh wayang.

Sejarah Candi Cetho Karanganyar - Arsitektur

Candi Cetho Karanganyar yang kita nikmati saat ini adalah candi dengan teras yang hanya berjumlah 9.

Candi Cetho - Teras 1

Sebelum memasuki teras pertama, kita akan melewati 2 buah arca dari batu yang disebut sebagai Nyai Gemang Arum. Kemudian memasuki teras terdapat sebuah gapura berukuran cukup besar dengan bentuk candi bentar yaitu seperti gapura sebuah Pura seperti yang sering kita lihat di Pulau Bali.

Teras pertama ini hanyalah berupa sebuah halaman. Namun di bagian selatan teras pertama ini dapat dijumpai sebuah bangunan semacam pendopo tanpa dinding. Bangunan ini berdiri di atas pondasi setinggi 2 meter. Dan diatas terdapat semacam alas batu yang sepertinya sering dipakai untuk menaruh sesaji.
- See more at: http://candi1001.blogspot.com/2013/02/sejarah-candi-cetho-karanganyar.html#sthash.xkWjpa6A.dpuf

Sejarah Candi Cetho Karanganyar - Arsitektur

Candi Cetho Karanganyar yang kita nikmati saat ini adalah candi dengan teras yang hanya berjumlah 9.

Candi Cetho - Teras 1

Sebelum memasuki teras pertama, kita akan melewati 2 buah arca dari batu yang disebut sebagai Nyai Gemang Arum. Kemudian memasuki teras terdapat sebuah gapura berukuran cukup besar dengan bentuk candi bentar yaitu seperti gapura sebuah Pura seperti yang sering kita lihat di Pulau Bali.

Teras pertama ini hanyalah berupa sebuah halaman. Namun di bagian selatan teras pertama ini dapat dijumpai sebuah bangunan semacam pendopo tanpa dinding. Bangunan ini berdiri di atas pondasi setinggi 2 meter. Dan diatas terdapat semacam alas batu yang sepertinya sering dipakai untuk menaruh sesaji.
- See more at: http://candi1001.blogspot.com/2013/02/sejarah-candi-cetho-karanganyar.html#sthash.xkWjpa6A.dpuf

Sejarah Candi Cetho Karanganyar - Arsitektur

Candi Cetho Karanganyar yang kita nikmati saat ini adalah candi dengan teras yang hanya berjumlah 9.

Candi Cetho - Teras 1

Sebelum memasuki teras pertama, kita akan melewati 2 buah arca dari batu yang disebut sebagai Nyai Gemang Arum. Kemudian memasuki teras terdapat sebuah gapura berukuran cukup besar dengan bentuk candi bentar yaitu seperti gapura sebuah Pura seperti yang sering kita lihat di Pulau Bali.

Teras pertama ini hanyalah berupa sebuah halaman. Namun di bagian selatan teras pertama ini dapat dijumpai sebuah bangunan semacam pendopo tanpa dinding. Bangunan ini berdiri di atas pondasi setinggi 2 meter. Dan diatas terdapat semacam alas batu yang sepertinya sering dipakai untuk menaruh sesaji.
- See more at: http://candi1001.blogspot.com/2013/02/sejarah-candi-cetho-karanganyar.html#sthash.xkWjpa6A.dpuf
Sekian informasi dari saya dan kita akan membahas lagi tentang cerita cerita tentang candi cetho lebih lanjut di tunggu update nya, jika ada kalimat yang kurang berkenan atau ada salah penulisan nama mohon untuk di maklumi dan diberi maaf yang sebesar besarnya dan saya haturkan terimakasih 

Djaloe Arief Pradibtya

Posted by: Djaloe Arief Pradibtya NordGren Updated at : 09.51

Jumat, 21 Maret 2014

Wisata Candi Sukuh Dan Taman Hutan Raya MANGKUNAGORO I - Karanganyar Jawa Tengah

 IMG_20120917_225407
Tahura MANGKUNAGORO yang terletak di provinsi Karanganyar, disinilah tempat kedua yang kita datangi dalam acara hiking bersama,di TAHURA kita bisa melihat beberapa satwa seperti ayam hutan, kera, dan beberapa unggas, di sini kita di suguhi dengan pemandangan yang segar fress cocok untuk berlibur maupun mendirikan tenda, dari gerbang ada jalan setapa kurang lebih 1km cocok buat jogging track dengan jalan yang lumayan datar dan udara yang segar, di depan gerbang TAHURA kita bisa melihat Candi Sukuh
16092012143
Candi Sukuh terletak di sebelah barat Candi Ceto, kita mulai hiking dari kemuning ke selatan terus mentok, sepanjang jalan kita di suguhi pemandangan yang cukup indah dari atas kita bisa melihat Desa Kemuning

16092012152

Lumayan Indah kan oopss sorry kalok kameranya jelek, di candi sukuh banyak arca arca nya juga low

16092012156 16092012166
16092012169 16092012168
16092012179  16092012150
16092012135 16092012139

cukup segini informasi dari saya jika ada penulisan lokasi, nama daerah mohon di maklumi sob biasa anak cupu nulis di blog semoga bermanfaat

Djaloe Arief Pradibtya

Posted by: Djaloe Arief Pradibtya NordGren Updated at : 11.04

Kupas tuntas Tentang Caffe/Kopi dari sejarah dan Jenisnya Di indonesia



Sudah lama saya tidak posting di blogger, mohon untuk di maklumi (repot) kali ini saya akan membasa tentang minuman yang familiar semua orang pasti pernah menikmatinya dan banyak yang berspekulasi Secara berbeda beda, dan menikmati minuman ini secara style nya sendiri, ketika saya berkunjung kesuatu kedai di daerah jogja, saya di tawari coffe yang bernama Kopasus (Kopi susu) terus sama Kotan gak tau itu saya kepanjangan nya apa, tapi yang saya lihat cuma kopi hitam biasa racikanya. dari sini saya berfikiran untuk menulis sebuah artikel tentang kopi.


_Sejarah Kopi_ 


Setelah kita membaca tentang sejarah tentang kopi yang berada di Indonesia kita bisa masuk ke jenis jenis kopi nah di sinilah saya akan berusaha untuk menuliskan tentang jenis jenis kopi di Indonesia (kalok ada yang kurang mohon di beritahu maklum lagi belajar tentang perkopian)

Kopi Luwak


Sumber Google

Kopi Luwak adalah seduhan kopi menggunakan biji kopi yang diambil dari sisa kotoran luwak/musang kelapa. Biji kopi ini diyakini memiliki rasa yang berbeda setelah dimakan dan melewati saluran pencernaan luwak. Kemasyhuran kopi ini di kawasan Asia Tenggara telah lama diketahui, namun baru menjadi terkenal luas di peminat kopi gourmet setelah publikasi pada tahun 1980-an. Biji kopi luwak adalah yang termahal di dunia, mencapai USD100 per 450 gram.
dari data yang saya ambil dari wikipedia dan ini kopi asli Indonesia loh suatu kebanggan walaupun saya belumpernah merasakan nya hahaha 


Kopi Lelet
Kiriman Foto Teman

Kopi lelet adalah kopi khas Lasem. Kopi Lelet ini identik dengan kegiatan nglelet, yaitu membatik dengan media batang rokok dan tintanya menggunakan lethekan kopi lelet (ampas kopi lelet/kopi lasem yang dicampur susu krimer). Begitu banyak info tentang kopi lelet. Ada yang mengeklaim kopi lelet ala Rembang. Salahkah kalau penulis mengatakan Kopi lelet yang asli ala Lasem. Lihat di setiap tempat di Lasem, Anda akan menemukan banyak Warung Kopi Lelet. Di setiap desa di kecamatan Lasem anda akan menemuka Warung Kopi lebih dari satu, dan ada beberapa Warung Kopi yang sangat terkenal di Lasem misalkan Warung Kopi Pak Jon, dll. dari informasih di atas saya sudah pernah merasakan keampuhannya hahaha saya mencoba kopi ini sewaktu saya berada di Semarang Jawa Tenggah daaeran Unnes, Kopi ini sangat cocok untuk perokok karena kita bisa menggunakan ampasnyau untuk membuat lukisan di Rokok seperti gambar di bawah ini


Sumber Wikipedia


Kopi Khotok

Sumber valentino-kiran blogspot com
Nah ini kopi ane penasaran katanya ini kopi banyak di daerah Mataram, ini kopi katanya seperti kopi biasa cuma cara pembuatannya yang berbeda dari pada yang lain, jadi kopi ini langsung di rebus dengan gula sampai mendidih Gan. di kampung halaman ane ada tapi perasaan tutup terus tapi kalok kata temen aku ini kopi yang sudah di buat terus di masak lagi Gan tapi gak tau gimana rasanya

Sementara ini sapai sini dulu ya saya juga perlu untuk mencari info lagi tentang kopi cikres :D semogga infromasi saya bisa bermanfaat untuk anda

Posted by: Djaloe Arief Pradibtya NordGren Updated at : 05.01